otak kata cukuplah, hati kata sudahlah, jiwa kata biarlah....amanah kata teruskanlah...

assalamu'alaikum dan salam sejahtera

semua mahasiswa adalah pelajar...namun tidak semua pelajar adalah mahasiswa...beza keduanya jelas dari cara mereka berfikir dan meluahkan apa yang difikirkan "


di sini, ketika ini, aku sedang menulis blog dalam keadaan telinga yang panas dan hati yang ditahan-tahan ingin mengamuk...
atas prinsip diri aku sebagai seorang mahasiswa, aku rasionalkan diri untuk berfikiran matang dan tidak mudah terlatah dengan keletah pelajar-pelajar di sini...

sebagai wakil pelajar...
ya..
aku sedih, kecewa dan kecil hati dengan tindakan mereka...
yang keterlaluan mencari kesalahan...
niat dihati apakah?
dahulunya kalianlah yang beria-ia...
sekarang kalian pula yang mempersoalkannya?

setakat yang aku perhatikan...
setiap yang diselesaikan, setiap usaha keras, perit jerih memberanikan diri bersuara, pengorbanan meninggalkan kelas, setiap genap ruang otak memikirkan isu yang ada dan paling sakit, berhadapan dan berada dengan mereka yang tidak tersahih kepercayaan dan ketelusan niat hati...
sepertinya hanyalah kerja sia-sia...

bukanlah niat di hati ingin dan dahagakan penghargaan atas perahan kudrat memimpin dan menjadi wakil kalian...
cuma 'terima kasih' dengan ikhlas, itupun memadailah...
kerana percayalah kalian...
itupun sudah mampu kami jadikan tangkal untuk terus berjuang dan memegang amanah ini...

kenapa tidak kalian lihat dan semat...
hasil kerja keras kami yang nyata terlihat hasilnya di mata kalian?
mungkinkah kalian tidak memerhati dengan mata hati?
tidak mungkin....
mata kasar kalian pun pasti mampu melihatnya...

tidak mengapalah...

bisik-bisik keriakan mengatakan elok sahaja aku paparkan pada kalian apa yang telah kami kerjakan, usahakan...
namun lekas-lekas aku tiupjauhkan bisikan itu...
kerana hemah di hati pula lantang berkata...

" keringat yang dicurahkan, bakti dan kebaikan itu wajarlah tidak ditunjukkan...kerana itu adalah pemati kepada rasa ikhlas dalam banyak perkara....dan sentiasa ingat, andai hilangnya keikhlasan itu, maka berusahalah sekeras mana pun, pasti mati pula bakti dan kebaikan yang ditabur... "

bertemankan aku di sisi saat ini adalah rekod dan senarai pencapaian kami setakat diizinkan waktu kini...
ringan sahaja ingin aku tuliskan di ruangan ini...
namun tiada mengapalah...
aku tancapkan kembali ayat di atas di ruangan hati yang kian menyejuk...

mungkin benar kata-kata bidalan..
bahawa darah muda ini terlalu deras panasnya, namun lambat pula sejuknya... 

cepat sahaja melatahnya, tidak pula sabar menunggu penyelesaian yang dibawa orang lain...
ikut hati mati, ikut rasa binasa...

hairan juga....
selautan budi dan bakti, namun sejemput lopak lumpur itu jualah yang kalian kenang-kenangkan...

paling aku kesalkan...
baru sahaja pun adanya lopak yang baru, terlatahnya kalian seperti kami ini sering sahaja mengabaikan kalian...
ya aku akui, lopak lama pun masih belum bertampal...
tapi.....
percayalah, tiada pun sezarah niat ingin kami biarkan kita terus-terusan melalui lopak itu...
cuma aku perlu kalian untuk sedar, menampal lopak itu sendiri tidaklah seperti semudah kalian melemparkan tohmahan...
sama-sama bersabar....boleh kita?
menyelesaikan sesuatu itu tidak semudah yang kalian sangkakan...
dan aku rayu...jangan dibenamkan kekuatan dan keikhlasan kami ini...

di pihak kami, aku wakilkan kepada kalian yang berkenaan...
berbekalkan iman senipis kulit bawang ini, sedaya upaya akan kami kuatkan juga genggaman tangan memegang cokmar amanah ini...
InsyaAllah...
dan kalungan terima kasih juga...
mungkin hikmahnya cara kalian akan mengkonkritkan lagi kekuatan dan kepekaan kami dalam melaksanakan tugas...

di pihak aku, ketahuilah kalian soalan-soalan yang sering bertandang di kotak hati...
apa wajar dan pulangannya aku berjerih demi kalian?
apa hasilnya aku menelan tohmahan dan tuduhan kalian tatkala pengorbanan aku dalam segenap perkara kalian bakulsampahkan?
dan apa lagi sebenarnya yang tidak mencukupi?
rasa hati ingin sahaja aku tamatkan sketsa kepimpinan ini........

* * * 

pohonku kepadaMu ya Allah, Tuhan yang Maha Mengetahui...
kuatkanlah kami, golongan yang berpegang dengan amanah ini...
kami kuat dengan bantuan dan kepercayaan terhadapMu Ya Allah...
dan...
hujanilah jua hidayah dan kerahmatan pada segenap ruang hati yang ragu-ragu...
ampunilah mereka, kerana mereka bukanlah golongan yang tahu-menahu, dan tidak pula mengambil tahu hakikat sebenar keberadaan tempat kami berdiri...
Ya Allah...
andai tersalah langkah kami, Kau nasabkanlah pimpinanMu untuk kami perkemaskan langkah...
andai terlupa dan alpa kami, Kau nasabkanlah juga bentuk ingatan yang mampu kami jadikan kekuatan...
andai terlemah kami di satu-satu masa, aku rayu kekuatan kami kembali dan dijauhkan anasir pembenam semangat...

* * *

buat rakan-rakan seperjuangan...
kita mungkin tampaknya tewas dan dihentam...
namun untuk apa jua yang kita kerjakan dengan ikhlas, kemenangannya telah Allah janjikan di Luh Mahfuz-Nya...
biarkan mereka tertawa dengan sindiran dan kata-kata perli...
biarkan mereka dengan andaian yang menyimpang...
yakinkan diri bahawa usaha kita bukan sia-sia...
bersabarlah, kekal positif dan ayuh kita bina kembali kekuatan bersama...

Allah bersama pemimpin yang ikhlas, sabar dan yakin...



last but not least, aku ulang ayat ini, ayat yang aku tulis seawal entri blog kepunyaan empunya diri...

" writing can sometimes relief me... "

and i'm currently cool enough to proceed my study again...

till then, assalamu'alaikum and have a nice day...


Comments

  1. biasa la wei.. kalau ko jd pemimpin.. akan ade je pihak yang tak puas hati.. dan dieorang takkan puas hati... ada je kesalahan kita di mata dieorang~

    itu la tugas kita sbgai pemimpin (atau ex pmimpin...hahahaha) utk bertindak secara bijak.. just do what you think is right for everyone... biar la dieorang tatau niat murni kita nak mmbantu, asalkan Allah tau dah memadai.. yang lain tu hanya duniawi je.. sementara...

    ReplyDelete
  2. "The real greatness of the man is measured by the power of the feelings that he controls, not by those that control him."

    –Ellen G. White (author)

    ReplyDelete

Post a Comment