a letter for me, when the time is ready


 assalamu'alaikum dan salam sejahtera

masihkah kau ingat(Kopratasa), i'll be(Reba McEntire)

suatu hari nanti, yang namanya keluarga dan rumahtangga itu pasti milik kita...melihatkan sahabat handai dan saudara mara yang telah selamat menikahi dan dinikahi, hati aku terdetik pada rencana Allah di masa hadapan...jujur, aku sepertinya gusar dan khuatir juga...

bukan gusar pada jodoh yang mungkin lambat atau siapa jodohnya...

tapi lebih kepada tanggungjawab yang bakal aku pikul, sebagai seorang suami jua ayah kepada isteri dan anak anak

dan hati ini terdetik menulis.....

kepada isteriku kelak, maaflah, kiranya rumah kita nanti tiadalah seagam yang kamu impikan...biarpun andainya aku mampu, aku rasanya seperti berat untuk berumah besar bak istana raja...anak anak kita akan keluar mencari hidup mereka, isteriku...dan yang tinggal di teratak itu nanti adalah kita, sendiri, dengan kesunyian dan kenangan kita yang lalu...jadi fahamilah, bukannya aku lokek dengan harta...aku cuma mahukan nilai kasih sayang itu nanti lebih utuh bila kita sering bersama, mengisi ruang sunyi sesama kita...kerana yang akan menemani aku di saat tuaku nanti, kalau tidakpun anak anak, adalah kamu, dan kasih sayang mu....aku juga tak mahu kita sedih, bila melihat kembali segenap ruang rumah yang sunyi tatkala mereka tiada...dengan rumah yang kecil itu juga isteriku, fahamilah, betapa aku sebenarnya ingin kamu dekat selalu di mata...

maafkan aku juga isteriku, andai kerjayaku nanti tidak sehebat dan gajiku pula tidak selumayan orang lain...tapi ketahuilah, aku akan sentiasa berusaha untuk sesuap nasi dan nafkah yang cukup, untuk kamu dan anak anak...sematkanlah dalam hatimu wahai isteriku, tiadalah penat lelah aku bekerja kecuali untuk menyenangkan kalian, menyediakan keperluan dan kehendak keluarga..aku mahu kamu juga sentiasa ingat bahawa, kekayaan dan kebahagiaan yang hakiki bukanlah datang dari wang gaji yang aku perolehi, tapi dari apa yang kita syukuri dangan seikhlas hati...

maaf jugalah wahai isteriku, jika sepanjang rumahtangga kita nanti, semakin banyak pula kekurangan dan kelemahan suami mu ini terlihat di matamu...akan awal aku khabarkan padamu, aku ini bukan insan yang sempurna mahupun hampir kepada kesempurnaan...aku cuma manusia yang sementelah sahaja berbuat salah dan silap, lupa dan terkhilaf...jadi aku pohon engkau untk bertahan dengan kekurangan ku itu, bukannya mencintai kelebihan ku mana yang ada...ingat wahai isteriku, mudah saja Allah menarik kelebihan untuk dijadikan ujian kepada kita...jadi tiadalah banyak aku pinta padamu, kecuali kesabaran dan kekuatan untuk bersama aku nanti...kekuatan kamu wahai isteriku, selalunya kekuatan untuk aku juga...kerna kamu itulah tulang aku yang hilang dahulunya,yang terisi olehmu dan menampung tulang yang lain...maka janganlah kamu menjadi rusukku yang rapuh... 

kepada anak anakku nanti, ayah mohon maaf...kalian mungkin malu dengan teratak kita...

hemah ayah, ayah cuma mahukan anak anak ayah tidak jauh, walaupun waktu itu kita serumah...hemah ayah juga, dengan kecilnya ruang itu, kita akan sering melihat dan menegur sesama kita...ayah harapkan dengan rumah kecil itu, mudahlah ayah mendengar alunan tenang bacaan AlQuran kalian...dan ayah harapkan, ruang kecil teratak ini akan selalu mudah hingar dengan gurau senda dan tawa kalian...mudah juga ayah melihat kalian berkejaran, bermain dan belajar...ayah tahu, tiada yang lebih menggembirakan dan mengusik hati ayah kalian ini, kecuali kalian lah...jadi fhamilah niat ayahmu ini, anak anak ku...sabarlah juga, kerana sampai waktunya, ayah akan membiarkan kalian berjalan sendiri juga, meninggalkan seisi rumah untuk cita cita dan kehidupan kalian...

janganlah kalian malu kiranya ayah mu ini tiada bergaji besar, dan janganlah juga kalian merasa sesaknya tiada berwang kerana ayah sudah melihat dan merasa betapa wang dunia itu mampu melalaikan dan merosakkan...ayah mahu kalian tahu memberi nilai dan menghargai sukarnya mencari wang di usia yang muda, supaya kalian tahu usia tua kalian nanti tidak pula akan mudah dan selalu senang...sama juga pesan ayah kepada ibumu, janganlah kalian menyangka ayahmu ini kelak seorang yang kedekut...niat ayah cuma tidak mahu kalian hanyut dalam senang yang belum pasti kekalnya...dan ayah mahu kali jadi seorang yang sentiasa syukur, tahu berusaha dan menghargai usaha...ayah mahu mendidik, bukan sekadar menjaga...

apa yang ayahmu hampir pasti, lahirnya kalian dari perut ibu kalian, akan membuatkan ayahmu ini bangga dan terharu...apa yang ayahmu pasti pula, kelahiran kalian adalah hikmah yang Dia turunkan kepada ayahmu dan ibumu...dan membesarnya kalian, ingin ayahmu lihat kalian berjaya dalam hidup, menjadi insan berguna pada agama bangsa dan negara...hidup akan semakin sukar, itu yang ayah tahu...jadi ayahmu inilah yang akan berusaha mendidik kalian kepada kematangan dan kebijaksanaan untuk hidup...ilmu adalah apa yang ayah ini akan usaha untuk berikan, dan kekuatan berupa nasihat serta sokongan adalah apa yang ayah akan selalu curahkan...masalah pasti ada anak ku...dan ayah tak mahu kamu lihat ia sebagai masalah semata mata...sebaliknya lihatlah ia sebagai ujian, molek lagi jika dianggap ia pelajaran...peganglah kata kata bahawasanya masalah itulah yang menjadikan kalian tajam akalnya, cergas tubuhnya, cerdas perilakunya...akan ayah kenalkan kalian pada Dia yang Menciptakan kalian ke dunia, dan betapa Dialah yang Maha Segalanya, supaya kalian tidak terumbang ambing hidupnya, tiada gundah dan lemah jiwanya...

pesan ini secara langsung terlihat seperti pesan aku kepada mereka, keluarga yang bakal aku miliki di masa depanku nanti...tapi ketahuilah, ini pesan aku untuk aku secara khusus, dan untuk kalian sahabat sahabat aku yang mana suatu hari nanti pasti bergelar seorang suami dan juga ayah...

kita lahirnya seorang pemimpin, kawan...dan kita takkan berhenti memimpin...sekecil kecil pimpinan itulah diri sendiri, dan sesukar sukarnya memimpin, itu jugalah terhadap diri sndiri...

ini adalah sesuatu yang insyaAllah akan aku baca kembali di suatu masa yang akan datang, bila tiba masanya...

moga ini jugalah yang akan aku laksanakan setibanya saat itu nanti...

" satu perkara yang tidak boleh dilarikan dari seorang lelaki Islam selepas agamanya, itulah gelaran pemimpinnya "

insyaAllah, wallahu'alam

till then, assalamu'alaikum and have a nice day 



Comments

  1. surat ni ko kene simpa leklok ni sbb bakal isteri ko nk bce t..hehe

    ReplyDelete
  2. haruslah...hahaha..bila sampai waktunya nanti

    ReplyDelete
  3. ha'a...hebat? ini semua hasil didikan cikgu aishah...hahaha

    ReplyDelete
  4. best la..x trlalu pntingkn duniawi semata-mata.. may Allah bless..=)

    ReplyDelete
  5. insyaAllah..best ade ayh cmni..hehehe

    ReplyDelete
  6. bile aku bace diselang pulak dgn background music ni.adihhhyaiii syahdunyee..hahaha..

    ReplyDelete

Post a Comment