kadangkala, aku perlu memaksa diri


assalamu'alaikum dan salam sejahtera

bayangkan diri kau berjalan di pesisiran pantai...

perlahan, seperti sedang mengamati pasir pasir halus pantai itu...

lihat pula ke langit...

cuaca mendung sepertinya mahu hujan...
lihat sekeliling, orang lain sepertinya datang ke situ untuk bergembira...

lain dari kau yang sepertinya sugul...

hadirnya kau di sana terbawa dengan masalah dan kegagalan yang dirasakan berat...

dan di jari manis kau masih ada lagi tanda kegagalan sebuah hubungan yang sangat kau harapkan...

sepanjang pantai itu, kau berjalan perlahan...

mengalihkan pula pandangan kau ke laut....

otak jadi kosong, mulut macam berat, hati rasa sakit...

sampai di satu titik perjalanan kau di pesisir pantai itu...
langkah kau mati...

dan kau mulai berfikir...

kau perlu melakukannya, kau akan, kau terpaksa, dan mungkin kau tidak sengaja...

lalu susuk tubuh kau palingkan terus ke muka pantai itu.....

dan hati terus berkata....

susah rupanya...

~

* * *

so aku akan tukarkan kata ganti nama 'kau' kepada 'aku'...

sebab apa yang aku tulis di atas hanyalah situasi, dan di penghujung situasi itu adalah pilihan dan keputusan yang perlu kita ambil dalam kehidupan....

aku ceritakan kisah ringkas yang aku lalui sewaktu ke hong kong tempoh hari...dan yang atas ni, adalah plot kecil yang berlaku dalam garis cerita kisah itu...

ya, itulah ceritanya...aku berjalan di Repulse Bay Beach, Hong Kong dengan situasi yang sama...

jadi mari aku teruskan cerita dengan kata ganti namanya 'aku' pulak...

* * *

agak lama aku berhadapan dengan laut itu...dan laut itu seperti memahami...

faham yang aku sedang membuat kira kira untuk memutuskan sesuatu...

lalu dibiarkan ombaknya berpukul perlahan sahaja...seperti tidak mahu memaksa...

mungkin ia tahu, aku sedang memaksa diri untuk mengambil keputusan...jadi ku kira ia tak mahu menambah paksaan...

tanda di jari masih lekat....

perlahan dari kebawahan, aku melihatnya...

dalam hati aku berbicara lagi...

' untuk apa aku masih menyarungnya di jari? apa lagi yang tinggal kecuali kenangan yang sepertinya mustahil untuk dikembalikan? hidung tak mancung, pipi tersorong sorong? senyum.....adakah aku sebenarnya langsung tidak ke hadapan? aku menipu diri sendirikah? '

tiba tiba aku disapa seorang rakan...ucapannya ringkas...

' bila saat kau dah buat keputusan, jangan lagi berpatah balik...pandang ke depan, jalan...'

aku senyum pahit....

perlahan aku cabut keluar tanda itu, ku letak di hamparan tapak tangan yang kecil ini...

ukiran itu hampir pudar, tapi masih dapat ku lihat di kesamaran...

perlahan lagi, aku genggam ia....

susah rupanya...

rakan aku cuma mengalus sejenak belakang aku...satu bentuk sokongan aku kira...

dan aku mulai mara beberapa tapak ke hadapan, berdiri di gigi air yang mnghempas ke pantai...

 ' inilah waktunya '

....bisik hati....

dan dengan baki daya yang ada, aku menarik posisi tubuh...

otak masih ragu sebenarnya....

tapi hati berbisik sebaliknya...

dan aku tetap memaksa diri...

dengan lafaz 'Tuhan ku yang Maha Agung'

pantas...

ia hilang dari genggaman, terbang ke mana hala yang tidak aku perhatikan....

hilang dengan sekelip mata, tanpa dapat aku ekori jatuhnya di mana...

alis mata aku pejam rapat...sepintas deras memori bermain laju...jelas...

aku paksa lagi diri, berpaling ke sudut lain...

dan memacu langkah bergerak pulang...

susah rupanya...

satu saat tiba tiba aku terhenti...

rasa ingin berlari pula ke dalam air, mencari kembali tanda itu...

' jangan jadi bodoh '

untuk apa?

biarkan....aku tahu aku boleh berendam semalaman mencarinya kembali...aku tahu aku rela berbasahan, mengais pasir laut untuknya...

tapi...

pantas kah ia kembali di jari aku? pantas kah ia, dan pantaskah aku?

yang sudah itu sudahlah...

lekas ku matikan kehendak itu...

dan muka ku hadap ke langit, memohon dilimpahkan rahmat Nya...

doa itu biarlah Dia sahaja yang mendengar nya...

aku berpaling lagi, tapi tiris benar palingan itu...cuma sekadar tolehan...

susah payah aku lembutkan kembali bibir yang batu ini, mengukir senyuman tanda kuat...

dengan paksaan untuk kaki aku melangkah ke hadapan...

pada rencana Tuhan jualah aku berserah...
kalau ketemu lagi, setelah ke laut perginya, mungkin lain pula ceritanya...

* * *

jadi apa yang penting dalam hidup adalah membuat keputusan...

kerana keputusan takkan boleh kita buat, sebanyak datangnya cadangan dan pilihan...

jadi kepada sesiapa yang mampu membuat keputusan yang terbaik, di saat waktu nya dia dalam keadaan terburuk, adalah orang yang aku kagumi...sangat aku kagumi...

sebab bagi aku, aku pun melalui saat terburuk...telah, sedang dan mungkin akan...

buat kalian...

ia sukar, benar, ia sukar untuk membuat keputusan, lebih lebih lagi dalam keadaan yang sememangnya kita lemah dan tidak berdaya...

tapi kehidupan ada sesuatu yang kita gelar masa hadapan...kita perlu memilih masa hadapan yang kita mahukan, bagaimana corak dan warnanya...

yang sudah itu, sudahlah...

~ ~ ~

so yang penting sekarang untuk kalian adalah....

bagaimana kalian menyambung situasi pertama yang aku berikan tadi?


=)


till then, assalamua'laikum and have a nice day 



Comments

Post a Comment